Syawal, Ziarah Makam Kedatukan Tanjung Limaupurut


Di Sungai Tenang biduk merapat
Balay bersanding pulut dan telur
Elok budi segenap zuriat
Kenangkan baik jasa leluhur

Hening bak merata di segenap kawasan. Awan nan sarat bulir-bulir air menggelantung di sana-sini pada hamparan langit:caya mentari tertapis karenanya. 

Ketika itu, alam seperti ikut takzim manakala doa-doa kami haturkan, bertafakkur kehadirat Ilahi: bermohon kiranya arwah yang keluarga besar Kedatukan Tanjung Limaupurut yang beristirahat abadi di pusara mendapat maghfirah. kuburnya laksana taman-taman surga.


Ya.Terselip jua kerinduan ingin kembali berziarah, setelah bererapa lama berselang menemukan kompleks pemakaman nenek-moyang: mereka yang turut punya andil dalam perjalanan historikal eksistensi Kedatukan Tanjung Limaupurut yang dibina Datuk Umar Palangki, kelak pemangku kedatukan silih berganti.

Syawal, Ziarah Makam Kedatukan Tanjung Limaupurut
Di kala Syawal 1443 Hijriyah, Tim dari Komunitas Rakyat Madani berziarah, seraya menggali sejarah lebih dalam mengenai kawasan Tanjung Limaupurut.seperti mengagak kemungkinan lokasi sebenarnya dari permukiman penduduknya pada masa lalu.


Sungguh, bersilam abad sudah berlalu. Terbuka kemungkinan, segenap peninggalan era kedatukan Melayu itu, termasuk permakaman yang ada menjadi bagian dari situs sejarah dan budaya yang tentu punya hak untuk lestari. 

Klik Juga: Palangki Land

Semuanya, akan jadi bagian penting bagi generasi  memahami sejarah guna pedoman menata masa hadapan. Kehilangan sejarah itu, boleh jadi malang menanti.****k,tanjong
Lebih baru Lebih lama