Datuk Ismail Tanjung memimpin Rapat Majelis Adat guna membahas sejumlah agenda kerja prioritas sebagai aktivitas majelis hingga Tahun 2026 mendatang. Pertemuan tersebut menjadi bagian langkah penting mengangkat harkat dan martabat Melayu tempatan, yang menjadi salah satu titah Sultan Kualuh pada momentum penganugerahan gelar kehormatan Melayu, pekan lalu.
Pada sesi pembukaan sidang, Datuk bergelar Kesuma Negeri itu mengungkapkan, dalam menghadapi tantangan kerja mendatang, sejumlah poin yang bernilai strategis penting untuk dimusyawarahkan, sehingga nantinya rangkaian program yang akan dirancang dan dilaksanakan dapat menjadi aktivitas yang terarah sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.
Ia juga menyebut, semua kegiatan nantinya akan sangat membutuhkan kekompakan dalam kebersamaan. Hal itu dapat berlaku, baik dalam ranah internal majelis, maupun yang nantinya akan membutuhkan partisipasi kalangan eksternal, yang mencakup warga tempatan, institus pemerintah dan swasta, serta segenap pemangku kepentingan yang ada.
Rapat yang mengikutsertakan para Dewan Adat diantaranya Datuk Rhomaidi Ms (Datuk Panji Negeri) Datuk Riansyah Putra Efendi Tanjung (Datuk Laksamana Setia Diraja) beserta sejumlah Zuriyat Negeri Tanjung tersebut menghasilkan belasan item usulan yang disepakati dan dituangkan dalam berita acara khusus.
Diantaranya mencakup penghimpunan lanjutan tentang dokumen kesejarahan, pemetaan wilayah dan penyempurnaan struktural majelis, sosialisasi dan publikasi, serta beragam kegiatan yang berkaitan dengan aspek sosial, seni-budaya.pendidikan, keagamaan Islam, pemberdayaan perekonomian masyarakat pesisir, serta keolahragaan.
Dalam momentum rapat di Tanah Merah (1/12) itu juga disetujui, sidang majelis yang akan digelar dalam waktu dekat ini, akan membahas program-program lain yang kemungkinan dianggap periting untuk diusulkan hingga ditetapkan sebagai program baku yang bersifat formal.
Jelang sidang digelar, sebelumnya diadakan kunjungan silaturrahim ke kediaman Datuk Panji Negeri. Dalam kesempatan tersebut, sosok yang merupakan salah seorang sesepuh Melayu tempatan itu memberikan beragam wejangan dan nasehat agar individu yang berada dalam rumah besar Majelis Adat Negeri Tanjung dapat menjaga adab dan akhlak sehingga marwah Melayu dapat terpelihara.
Disaksikan oleh pengurus majelis dan sejumlah zuriyat negeri, Datuk Panji juga berkenan memasangkan selempang kepada Ketua Majelis Adat Negeri Tanjung, Datuk Kesuma Negeri. Penyematan selempang, dapat dimaknai sebagai pesan dan harapan agar ketua majelis dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggungjawab.****k.i.tanjong


