Zuriyat Tanjung: Hubungan Baik Jadi Kekuatan Moril Angkat Harkat Melayu

Zuriyat Tanjung besama Sultan Air Tiris Melayu Kampar




Zuriyat Negeri Tanjung menilai, terjalinnya hubungan baik antar kesultanan/kedatukan di Nusantara, dapat menjadi kekuatan moril yang bersifat konstruktif dalam kebersamaan guna mengangkat harkat dan martabat Melayu. Kondisi positif semacam itu, diperkirakan berpeluang dihasilkan melalui terjalinnya silaturrahim dan komunikasi yang erat antar sesama etnik penting yang eksis di Indonesia hingga mancanegara itu.

Hal tersebut disampaikan Datuk Ismail usai mengikuti rangkaian prosesi Haul Diradja Air Tiris Melayu IV, yang dilaksanakan di Pekanbaru (20/8). Ia juga optimistis, aneka aktivitas bernuansa adat-budaya nan terselenggara, bakal menghasilkan efek domino bersifat strategis yang berkaitan dengan pembangunan yang berbasis karakter anak bangsa.

"Menurut saya, apa yang tampak pada acara Haul Diradja Airtiris, Kampar, yang saat ini dipimpin oleh Prof.Dr. TSDYM Sultan TBA.M.Yunus Abdullah Rahmadsyah Alhajj, adalah momentum bagi terjalinnya komunikasi dan kekerabatan yang lebih kompak. Apalagi, sejumlah utusan hadir tidak hanya dalam ranah domestik, tapi juga reginal di kawasan Asisa Tenggara" Kata Datuk Ismail kepada wartawan.

Sebagai wujud konkret, lanjut dia, terjadinya tatap muka sesama zuriyat Melayu. Intensitas pertemuan yang minim,  yang selama ini kemungkinan turut merenggangkan ikatan sosial-kekeluargaan akbat jarak maupun rentang masa. Terlebih para sultan, raja dan datuk, tidak lagi berada dalam sistematika eksekutif, pasca berubahnya pemerintahan ke model republik.

"Misalnya, kami bersyukur pada haul iini kami juga dapat bertemu dengan tamu kehormatan yang diundang. Di sini, kami dapat berbicang secara langsung langsung dengan Tuanku Rusdal Inayatsyah yang memimpin Kesultanan Indrapura, Pesisir Barat Sumatera, yang juga dikenal menjadi muasal komunitas Melayu Tanjung. 

Datuk Ismail Bersama Tuanku Rusdal Inayatsyah 



Datuk Ismail juga mengakui, bahwa keberangkatan utusan Negeri Tanjung, Batubara ke Pekanbaru juga mengandung misi pembelajaran lebih mendalam, khususnya mengenai tata cara praktik beradat-budaya, yang penting untuk dilestarikan dan penting untuk diajarkan kepada generasi Melayu mendatang.

"Paling tidak, dalam pemikiran kami, hal-hal penting yang dapat diserap pada aktivitas Melayu dapat memperkaya khazanah kultural yang terwaris dari leluhur" Sebut dia.

Apalagi, dalam waktu dekat ini, jelas Datuk Ismail, komunitas adat di kawasannya, juga berencana menggelar momentum budaya bertajuk 'Semalam di Negeri Tanjung' yang akan mengundang para sultan, raja, kejuruan dan datuk yang eksis di Sumatera.****k.tanjong 

Lebih baru Lebih lama