Sejumlah Parpol Tanggapi Belum Terbentuknya Fraksi Di DPRD Batubara



Walau pelantikan Anggota DPRD Batubara defenitif telah berlangsung beberapa pekan, faktanya sejauh ini, di legislatif setempat belum secara resmi memiliki fraksi-fraksi. Padahal, keberadaan fraksi merupakan unsur penting bagi lembaga perwakilan rakyat dalam melaksanakan tugas konstitusionalnya.

Kondisi itu jadi perhatian serius banyak pihak. Termasuk sejumlah pimpinan parpol yang ada di daerah itu, terlebih bagi partai-partai yang memiliki kursi di DPRD guna menyalurkan aspirasi masyarakat, termasuk para konstituen yang memuluskan kandidatnya melenggang ke ranah parlemen lokal.

Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan setempat, Azrai mengungkapkan, secara resmi partainya telah menyahuti rencana pembentukan  fraksi-fraksi. PPP jelas dia telah kukuh membangun kekuatan di ranah legislatif dengan membangun komitmen menciptakan fraksi gabungan bersama Partai Golkar.

Ia memaparkan, persoalan alotnya pembentukan fraksi tersebut, disebabkan sejumlah faktor, seperti adanya aturan mengenai pembatasan jumlah fraksi gabungan di dewan perwakilan rakyat daerah setempat.

"Aturannya hanya boleh ada dua fraksi gabungan. tidak boleh lebih. Ada partai-partai yang masing-masing berkeinginan membuat fraksi tersendiri" jelas dia saat diwawancarai Kilas8 melalui sambungan telepon, kemarin.

Ia juga berharap, agar masalah pembentukan fraksi di perwakilan rakyat itu, dapat berjalan mulus dengan adanya kesamaan pandangan mengenai pentingnya pembentukan fraksi dengan segera, sehingga fungsi lembaga legislatif dalam menyalurkan aspirasi rakyat tidak menenui kendala yang berarti.

Merespons pembentukan fraksi itu, Ketua DPD Partai Demokrat Batubara, Azuar Simanjuntak menjelaskan, bahwa sejauh ini pihaknya telah membangun kesepakatan dengan dua partai politik. Yaitu Partai Nasional Demokrat dan Partai Hati Nurani Rakyat.

"Itu sudah fix, Kami telah membangun kesepakatan. Tapi kalau ada parpo lain yang ingin bergabung dengan kami yang kami membuka diri" Kata Azuar.

Selanjutnya, Azuar juga membantah dengan keras bahwa alotnya pembentukan fraksi juga dipengaruhi oleh faktor politik yang terkait dengan pemilihan kepala daerah lalu. Terlebih juka mencermati bahwa Demokrat, Nasdem dan Hanura, bukanlah partai yang mengusung dan mendukung kemenengan Bahar-Syafrizal pada Pilkada lalu.

"Itu bohong, Bohong besar.Demokrat tidak seperti itu. Pilkada sudah selesai, dan kami siap mendukung program-program pemerintah ke depan" tegas Azuar yang juga mantan anggota DPRD itu.

Terpisah, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera, Rodial kepada wartawan mengatakan, bahwa partainya berharap agar fraksi-fraski dapat secepatnya terbentuk.

Karena, menurut dia, bebera hal yang penting juga punya urgensi tersendiri yang menyusul untuk dikerjakan, seperti pembentukan alat kelengkapan DPRD (AKD) yang di dalamnya temasuk pembentukan komisi-komisi dan badan legislasi daerah (Balegda) 

Terfkait dengan wujudnya fraksi-fraksi itu, Sekretaris DPRD, Izhar Fauzi menerangkan, pihak sekretariat akan secepatnya menggelar sidang paripurna jika kesepakatan antar partai politik dalam membentuk fraksi tersebut telah final.

"Kami akan segera menggelar sidang paripurna. Saat ini kami masih menunggu hasil kesepakatan dari parpol. Setelah itu, DPRD juga akan mengagendakan pembahasan tata-tertib (Tatib) DPRD" Jelas dia;

Untuk diketahui, sejumlah partai yang mendapatkan kursi di DPRD Batubara dapat membentuk fraksi tersendiri. Yaitu PDIP, Gerindra, PKS dan PAN. Sedangkan yang harus membangun koalisi adalah Partai Golkar, PPP, PKB, Demokrat, Nasdem, Hanura dan Perindo.****k.tanjong      

Lebih baru Lebih lama