Ketua Orta Skill Batubara, Muhammad Ikhsan mengharapkan agar penyaluran dana yang berkaitan dengan Tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT.Inalum dapat lebih tepat sasaran dengan lebih mengedepankan prinsip keadilan, pemerataan sekaligus transparan dan akuntabel.
Kebijakan semacam itu, menurut dia, perlu diambil oleh korporasi BUMN penyandang Holding Industri Pertambangan Indonesia tersebut, terlebih jika mempertimbangkan masih relatif banyaknya warga tempatan yang mengalami disparitas dalam berbagai aspek, seperti sosio-ekonomi, termasuk peluang untuk punya pekerjaan di sekitar area di mana perusahaan itu beroperasi.
Selain itu, papar Ikhsan, yang patut untuk dicermati secara serius adalah, bahwa TJSL perusahaan plat merah itu semestinya juga dapat punya kontribusi penting dengan tindakan peningkatan kualitas permukiman warga yang berdekatan dengan kompleks PT.Inalum.
Terkait itu, ia memaparkan pentingnya penyegeraan penanganan persoalan urgen yang dihadapi masyarakat pesisir, misalnya mengenai penanganan abrasi, sanitasi, termasuk infrastuktur jalan bagi kemudahan transportasi rakyat.
Di sisi lain, kata dia, yang juga tak dapat diabaikan adalah perlunya wujud partisipasi lebih baik pihak korporasi dalam membantu dalam aspek edukasi, seperti peningkatan keterampilan vokasional.
Muhammad Ikhsan mencontohkan, pelatihan-pelatihan yang mendongkrak kemampuan warga dalam bidang teknik yang akan mengisi kebutuhan tren tumbuhkembang sektor industri manufaktur di sekitar kawasan Kualatanjung.
Ketua Orta Skill menuturkan, sejalan dengan semangat kebersamaan dalam membuka peluang kerja sekaligus mengentaskan soal pengangguran yang masih jadi problema daerah itu, pihaknya telah mengusulkan permohonan bantuan peralatan teknis guna melatih masyarakat, khususnya yang masuk dalam usia produktif angkatan kerja.
"Tapi, sejauh ini permohonan bantuan yang kami sampaikan belum mendapat jawaban seperti yang diharapkan. Dan hal itu sangat kami sayangkan, karena kami memang berkeinginan untuk membantu masyarakat dalam keterampilan kerja" kata Ikhsan belum lama ini.
Ia merinci, bentuk bantuan yang organisasinya ajukan berupa peralatan untuk kebutuhan latihan mengelas, seperti trafo, kawat las standar pengelasan konvensional dan material pengelasan Argon serta sarung tangan.
Pihak PT.Inalum memahami perihal adanya tanggung jawab sosial dan lingkungan yang perlu direalisasikan. Namun, dalam hal penyaluran bantuan kepada pemohon pihak korporasi yang dikenal luas sebagai produsen alumina itu, juga punya sebentuk aturan tersendiri.
Pihak Humas PT.Inalum, M.Yani mengungkapkan, bantuan yang akan disalurkan sebagai wujud respons perusahaan terhadap proposal ajuan warga, misalnya yang punya hubungan erat dengan 'community development' penting untuk diketahui oleh unsur pemerintahan. Hal itu, jelas dia dimaksudkan antara lain guna mencegah tumpang-tindih penyaluran bantuan.***rel