Zuriat Magek Saomo (Megat Silamo) dalam waktu dekat ini bakal menggelar pertemuan kekeluargaan di Perupuk. Aktivitas tersebut, merupakan bagian dari upaya silaturrahim sekaligus mengokohkan kekerabatan anak keturunan leluhur yang turut berpengaruh dalam sejarah eksistensi Batubara itu.
Rencana tersebut, menguat pasca pembicaraan dengan salah seorang tokoh masyarakat berasal Perupuk, Elfi Haris. Pada agenda nantinya, hajatan antara lain akan berupa doa bersama bagi arwah para pendahulu, termasuk dilakukannya kemungkinan penyamaan pandangan dan upaya kebersamaan membangun desa di sekitaran tepi Selat Malaka tersebut.
Ilham Darma: salah seorang zuriat mengungkapkan, rencana pertemuan keluarga tersebut, merupakan hal yang baik untuk direalisasikan. Paling tidak, menurut dia, acara tersebut dapat menjadi momentum penting guna mengenang kembali jerih-payah nenek moyang yang berjasa membuka negeri.
Kawasan yang telah dibuka itu, jelas dia, senyatanya telah menjadi tempat hidup yang nyaman bagi generasi berikutnya. Bahkan, Perupuk dan area bersempadan seperi Gambus Laut dan Guntung, diketahui telah menjadi tempat lahir sejumlah tokoh penting dan berpengaruh, baik pada bidang keagamaan, pendidikan, legislatif, eksekutif, media massa, hingga pelaku usaha.
"Kami akan mengundang kerabat yang bertalian darah dengan Khatib Nayan dan Aman Sampurno. Karena ini masih bersifat memulai kembali, maka pada tahap awal ini jumlah yang diundang masih terbatas. Diharapkan, pada masa mendatang akan makin berkembang" kata Ilham kepada Kilas8, Limapuluh (19/11)
Selanjutnya Ilham juga mengakui, upaya mengokohkan kekeluargaan itu menjadi lebih mudah karena telah adanya silsilah tertulis. Dokumen nan berharga itu, sebut dia, dapat wujud dengan adanya peranan dari Elfi Haris dan Pak Matsyah sebagai unsur penyusun.
Mencermati rencana silaturrahmi keluarga di Perupuk itu, Ketua Gerakan Melayu Peduli Negeri (GMPN) Fakhruddin Alrazi memandang, peristiwa itu nantinya akan menghasilkan dampak positif dalam sejumlah aspek. Misalnya, dengan adanya kekompakan yang didasari kesamaan garis keturunan, maka akan membuka peluang lebih besar bagi pengembangan masyarakat dan pembangunan di daerah itu.
Semua itu, tutur Alrazi, nantinya akan sejalan dengan terpeliharanya beberapa elemen lain yang berkaitan dengan kultural tempatan. Di dalamnya mencakup adat juga ragam situs yang punya nilai kesejarahan yang membentuk peradaban pemukim Perupuk dari masa silam.***rel