. |
Lebih detail lagi dipaparkan, sekira 14,6% dari 153.052 kasus lebih dari 50% total jumlah perempuan bunuh diri menyandang status sebagai ibu rumah tangga.
Mulai Tahun 1997 ketika NCRB mengawali pengumpuan data bunuh diri berdasarkan pekerjaan, di ketahui 20.000 kaum ibu pertahun tahun. 2009, angka malah melambung menembus angka lebih 25000.
Lalu apa sebabnya?
Dr Usha Verma Srivastava, seoarang psikolog klinis menjelaskan, berdasarkan penelitian independen sepertiga wanita India yang mengakhiri hidup mereka punya catatan riwayat kekerasan dalam rumah tangga.
Hal itu sejalan dengan pendapat seorang psikiater, Soumitra Pathare, bahwa banyak kasus bunuh diri di India bersifat impulsif. "Pria pulang, lalu memukuli istri, dan perempuan itu bunuh diri."
Beberapa faktor lain, juga ditengarai berpeluang menjadi pemicu, untuk yang berusia relatif muda yang masih dalam usia produktif menyangkut alasan karir/pekerjaan. Sedangkan bagi lebih tua kesepian diduga kuat jadi penyebab.
Bisa Dicegah
Begitupun, menurut Dr. Verma, bunuh diri, adalah sesuatu tindakan yang dapat dicegah. "Jika Anda mencegahnya walau sejenak, kemungkinan dia akan berhenti" kata dia,
Selain itu,seorang psikolog lainnya, Chaitali Sinha, menyebut bahwa sejumlah besar perempuan yang mengalamii situasi kekerasan dalam rumah tangga, diketahui tetap dapat mempertahankan akal sehat karena mendapatkan dukungan informal dari lingkungannya.****