![]() |
| Ketua Majelis Adat Negeri Tanjung, Ismail |
"Kita harus turut tbersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan kita masing-masing. Jangan sampai kita terprovokasi oleh kelompok-kelompok tidak bertanggungjawab yang berniat tidak baik untuk daerah kita" papar Ketua Majelis Adat Negeri Tanjung dalam siaran persnya, Indrapura (2/9)
Ia menyebut, tindakan menyampaikan pendapat di muka umum, secara prinsip merupakan hak warga negara yang dilindungi undang-undang. Namun kewaspdaan tinggi dari seleuruh elemen masyarakt tetap menjadi sesuatu yang sangat ibutuhkan, agar aksi penyampaian pendapat tidak tersusupi oleh provokator yang mendorong tindakan anarkis,yang pada gilirannya akan merugikan semua pihak.
"Kami bersama masyarakat Negeri Tanjung, sama sekali tidak menginginkan adanya tindakan anarkis di daerah kami. Karena tindakan-tindakan destruktif hanya akan menyebabkan masyarakat menerima dampak buruk, khususnya dalam sektor sosial dan ekonomi" Tutur Ismail
Perlunya kewaspadaan tinggi masyarakat di Negeri Tanjung, menurut dia, punya alasan yang kuat. Apalagi jika mempertimbangan bahwa di wilayah negeri Tanjung saat ini merupakan titik sentra penting petumbuhan perekonomian nasional.
Di Negeri Tanjung, tepatnya di kawasan Kualatanjung, menjadi tempat strategis, karena banyaknya industri manufaktur yang beroperasi. Semuanya, tidak hanya penting bagi daerah tapi juga bagi pembangunan nasional. Paling tidak saat ini ribuan karyawan dan pekerja yang bergantung pada keberlanjutan produksi manufaktur" Jelas Ismail
Guna menjaga suasana tetap kondusif, ia juga mengimbau kepada semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, TNI-Polri termasuk kalangan pelaku usaha untuk dapat bergandengan tangan bersama masyarakat, termasuk yang berada di Negeri Tanjung.
"Kalau kebersamaan itu dapat diwujudkan, maka peluang terciptanya situasi aman dan tertib di masyarakat akan semakin besar. Kami siap bekerjasama dengan para pemangku kepentingan, sehingga upaya menciptakan kesejahteraan warga, tidak terusik oleh unsur-unsur yang tidak menginginkan masyarakat hidup nyaman dan aman" tutup dia.****rel
Tags:
Melayu
