Generasi Muda Melayu Negeri Tanjung Rapatkan Barisan

Ketua Majelis Adat Negeri Tanjugn, Ismail (tengah) rapatkan barisan pemuda Melayu






Generasi muda Melayu yang berada di kawasan Negeri Tanjung terus merapatkan barisan. Tindakan tersebut, dilandasi keinginan guna memperkuat identitas dan secara konstruktif berkiprah lebih banyak dalam dinamika perkembangan pembangunan. Khususnya di wilayah kedatukan penting yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka tersebut.

"Kami menyadari, bahwa peranan generasi muda sangat vital dalam mengangkat marwah, harkat dan martabat Melayu, termasuk di wilayah Kedatukan Tanjung. Keberadaan kaum muda yang peduli akan turut menjamin bahwa Melayu yang kaya adat budaya akan tetap dapat menunjukkan jati diri dan kiprahnya saat ini dan masa mendatang" Kata Ketua Majelis Adat Negeri Tanjung, Ismail dalam siaran persnya (4/9)

Ia juga optimistis, dengan menyatunya kekuatan generasi muda, akan membuka peluang lebih lebar bagi penerus Melayu mengambil peranan aktif sekaligus memberikan kontribusi nan berharga bagi kemaslahatan,dan kemajuan peradaban, kesejahteraan, bahkan pada ketertiban umum.

"Pada dasarnya, generasi muda Melayu di kawasan Negeri Tanjung ini, menyimpan banyak potensi sebagai tenaga yang sangat diharapkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik, paling tidak secara komunal. Anak-anak Melayu pada dasarnya, punya banyak keterampilan dan mampu bekerja bekerja keras dan cerdas. Potensi positif inilah yang akan dikembangkan lewat semangat kebersamaan untuk bangkit" Papar Ismail

Demi mewujudkan semua rencana mengambil partisipasi penting bagi kemajuan itu, Ismail mengungkapkan, lewat lembaga yang dipimpinnya saat ini, pihaknya akan melakukan langkah-langkah koordinatif dan komunikatif pada sejumlah stakeholder yang secara prinsip punya hubungan secara langsung maupun tidak dengan tindakan memperbaiki nasib masyarakat, yang didalamnya termasuk kalangan swasta, private, maupun pemerintah.


"Kami ingin membuka mata lebih lebar para pemangku kepentingan, bahwa eksistensi Melayu dan generasi muda kami, sama sekali tidak boleh menjadi sesuatu yang terabaikan" sebut Ketua Majelis.

Apalagi, lanjut dia, dalam ranah historikal dapat dibuktikan secara empirik dan dengan dukungan data serta dokumen, bahwa pada masa lalu wilayah-wilayah strategis saat ini, termasuk Kuala Tanjung serta kawasan pesisir di sekitarnya hingga ke perbatasan Simalungun, secara administratif masuk dalam wilayah Kedatukan Tanjung.

Ismail juga mengungkapkan, aktivitas lanjutan program kerja nantinya tidak hanya akan bersifat lokal, tapi juga menjangkau kawasan-kawasan Melayu dalam skala regional. Maka untuk itu, secara intens telah dilakukan beragam pendekatan kepada unsur-unsur penting ke-Melayuan, baik yang berada di Pantai Timur Sumatera, Pantai Barat, hingga yang berada di Semenanjung Malaya.***rel

Lebih baru Lebih lama