PPP: Atasi Kekeringan Areal Pertanian Di Batubara Perlu Kerjasama Lintas Sektoral


Anggota DPRD Batubara dari Partai Persatuan Pembangunan, Heri Suhandani memandang, upaya untuk mengatasi masalah kekeringan air pada lahan pertanian di daerah itu, butuh kerjasama lintas sektoral. Tindakan yang diambil, menurut dia, penting untuk dengan mengikutsertakan segenap pemangku kepentingan, yang di dalamnya termasuk, pemerintah, kalangan swasta, termasuk masyarakat.

Bentuk partisipasi kolektif semacam itu, papar dia, punya urgensi tersendiri untuk dilakukan, mengingat musibah kekeringan lahan dapat dipandang sebagai bencana yang berdampak luas.Karena pertanian merupakan sektor penting yang berkaitan erat dengan ketahanan pangan yang berpengaruh signifikan terhadap perekonomian rakyat.

"Masalah ini, menurut saya, harus turut ditangani oleh banyak pihak. Jadi tidak cuma pemerintah, masyarakat dan kalangan swasta juga perlu ikut berpartisipasi mengatasinya. Sejauh ini, yang diketahui, kekeringan ini akibat terjadinya sendimentasi di jalur sungai, pada bagian hulu Sungai Dalu-Dalu, yang juga berpengaruh pada Sungai Tanjung" Kata Heri Suhandani kepada kilas8 usai menyerahkan santunan kepada 37 anak yatim dan 4 pengurus anak yatim, Airputih (6/7)

Ia menerangkan, salah satu cara yang dapat diambil untuk penanganan, adalah melakukan pengerukan sendimentasi dan pasir sungai. Yang ia ketahui, sudah ada pembicaraan dengan antara pemerintah dan masyarakat mengenai tindakan pengerukan, namun sejauh ini belum tampak adanya pihak yang melakukan pengangkutan pasir yang praktis bervolume besar dari dasar sungai.

Begitupun, jelas anggota dewan yang tergabung di Fraksi Karya Pembangunan Nasional (KPN) itu, penanganan itu sebenarnya hanya bersifat tindakan darurat. Karena, kata dia, Pemprovsu akan melakukan penanganan teknis dengan pembiayaan yang ditampung dalam PAPBD tahun ini. 

Masalah kekeringan yang telah dialami selama beberapa bulan yang melanda beberapa kawasan pertanian penting, sebut Heri, menjadi sesuatu yang sangat memperihatinkan. Karena banyak lahan pertanian yang terganggu produktifitasnya. Persoalan tersebut, menghasilkan efek domino berupa terusiknya sektor perekonomian masyarakat. Kurangnya produksi secara teoritis akan mendorong terjadinya kecenderungan naiknya harga bahan pangan.

Kondisi saat ini, tutur dia, minimnya air pada Sungai Tanjung menyebabkan cukup banyak lahan pertanian di kawasan Airputih dan Seisuka yang tidak berfungsi secara optimal. Sedangkan untuk kawasan Limapuluh, yang termasuk paling menderita adalah areal-areal pertanian cabai di Lubuk cuik.

Secara kelembagaan, DPRD papar dia, juga selama ini tidak cuma berdiam diri. Berbagai upaya penyampaian aspirasi telah disampaikan, baik kepada pemerintah tingkat kabupaten dan provinsi. Legislatif, jelas dia, juga telah secara langsung melakukan kunjungan kerja ke Dinas PU Pengairan Sumut membahas mengenai penyelesaian masalah kekeringan lahan tersebut.****k.tanjong

Lebih baru Lebih lama