"Seperti apa yang disampaikan oleh Datuk Tanjung tadi dari Kedatukan Tanjung bahwa Puak Melayu ini memang harus bersatu, harus maju. Salah satunya adalah kita yang orang Melayu puak Melayu yang sudah menduduki jabatan di pemerintahan kabupaten/kota itu harus membantu saudara-saudaranya yang tidak bekerja agar mereka bisa maju" Sebut Tengku Iqbal Bustamam dalam sambutan mewakili Kesultanan Asahan pada Silaturrahim Akbar Melayu, digelar di Batubara belum lama ini.
Pada momentum di hadapan ratusan masyarakat Melayu yang hadir, ia juga menyinggung perlu adanya semacam kesadaran moralitas yang lebih baik dari kepala daerah yang didukung oleh kelompok Melayu. Diharapkan, terjadi keseimbangan timbal-balik berupa realitas pembangunan yang dapat meningkatkan taraf hidup warga Melayu di mana pemerintahan itu eksis.
"Jangan kita selalu di Pilkada menjadi batu loncatan,selalu menjadi begitu, selalu orang Melayu dikumpulkan "ayo kumpul semua", tapi begitu sudah jadi apa "bye Melayu". Jadi ini sangat kami sayangkan sekali dan ini harus kita ubah" Papar Pangeran
Ia juga berharap, beragam pemikiran yang tersampaikan dalam kata sambutan dari berbagai elemen pada acara itu, dapat menjadi semacam pemicu sekaligus pemacu semangat, yang semuanya diharapkan bermuara pada terciptanya kemajuan dan perubahan nasib yang lebih baik bagi Melayu untuk saat ini dan masa mendatang.
"Kemudian tadi telah banyak kita dengar nasehat-nasehat dari pembicara sebelumnya, maka dari itu kita harapkan kita dapat berubah di masa yang akan datang.
Juga kami sampaikan bahwa di Tanjung Balai sendiri Walikota dan Wakil Walikotanya adalah orang Melayu, Insya Allah mereka siap untuk membangun negeri Melayu di Tanjung Balai" tutur Tengku Iqbal
Selain Pangeran Asahan, para Sultan, hingga para datuk pada kesempatan itu juga turut menuangkan pemikiran positif dalam kata sambutan yang diberikan. Sultan Langkat melalui Putra Mahkota Tengku Ariefanda Aziz menitahkan kepada warga Melayu untuk memegang teguh adat resam. Sultan Kualuh mewanti-wanti agar generasi Melayu jangan cuma jadi penonton di negeri sendiri.
Silaturrahim Melayu yang diprakarsai oleh sejumlah pegiat Melayu Sumatera Utara itu, disambut antusias oleh sejumlah kalangan. Apresiasi juga disampaikan oleh kerabat Melayu yang beraal dari Kerajaan Simalungun.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap gelaran itu, Sultan Langkat YM.Tuanku Azwar Abdul Jalil Rahmadshah Alhajj berkenan menganugerahkan pingat Kerapatan Adat Kesultanan bagi Dato' H.Khairul Amri bergelar Dato' Setiawangsa. Zuriyat Kedatukan Pagurawan itu diketahui merupakan penggagas sekaligus kontributor penting untuk suksesnya acara.****k.tanjong