Nasdem: Butuh Diskresi Pemerintah Untuk Atasi Kekeringan Lahan Di Batubara

Anggota DPRD Batubara dari Partai Nasdem, Suriadi, mengharapkan agar pemkab setempat bersama Pemprovsu, dapat melakukan penyegeraan dalam menangani kekeringan lahan pertanian di daerah itu. Menurut dia, harus ada diskresi kebijakan yang dilakukan, dengan mempertimbangkan kondisi yang dianggap telah masuk level darurat. Apalagi, kekurangan pasokan air secara jelas mengancam ketahanan pangan, yang berujung memburuknya perekonomian masyarakat secara umum.

Ia memaparkan, kondisi kekurangan air untuk kebutuhan pertanian yang dikelola rakyat di wilayah penting tersebut, sudah pada tahap memprihatinkan. Karena kondisi buruk semacam itu, telah berlangsung berbulan-bulan. 

Sedangkan kawasan yang terdampak meliputi sejumlah kecamatan, diantaranya, Limapuluh, Airputih dan Seisuka. Semua titik itu, diketahui menjadi beberapa sentra penting bagi pemenuhan kebutuhan pangan, tidak hanya bagi warga lokal tapi juga pada level Provinsi Sumatera Utara.

Pemerintah, baik pada tingkat kabupaten, maupun provinsi, jelas dia, dapat mengambil sejumlah cara yang dipandang efektif. Namun pada intinya, harus fokus pada penyelamatan areal-areal pertanian yang sangat membutuhkan pasokan air yang tinggi. Terutama yang saat ini pada lahan-lahan yang telah telanjur ditanami, seperti lahan penanaman cabai di Lubuk Cuik. Kegagalan panen, akan sangat berdampak negatif pada petani, mengingat biaya penanaman yang relatif tinggi.

"Bagaimana agar pemerintah itu melihat kepada asta cita yang didengungkan pemerintah pusat, terutama yang terkait dengan ketahanan pangan. Maka, kalau pembangunan itu butuh proses, sementara di lapangan, secara objektif itu butuh penanganan cepat, ya harus ada diskresi namanya. Harus ada kebijakan yang dilakukan pemerintah" Kata Suriadi kepada kilas8, Batubara (5/7)

Kondisi Sungai Tanjung yang mengering

Suriadi yang juga tergabung sebagai anggota Fraksi Karya Pembangunan Nasional (PKN) di legislatif setempat, juga menyebut, bahwa permasalahan kekurangan air untuk kebutuhan lahan pertanian itu, juga telah disampaikan secara intern pada para legislator Nasdem di DPRD Sumut.

Secara umum, terang dia, sikap Nasdem adalah mengharapkan adanya solusi segera dan tepat dari pemerintah, sehingga musibah yang menghantam pertanian pangan di Batubara dapat secepatnya dituntaskan.

Diketahui, masalah kekurangan air pada lahan pertanian di kabupaten yang bersempadan dengan Simalungun, Asahan dan Serdang Bedagai itu, akibat masalah pada distribusi air pada sungai-sungai yang merupakan pencabangan dari Sungai Bahbolon. Kondisi keringnya jalur sungai paling parah di alami oleh Sungai Tanjung yang jadi sumber utama air irigasi pertanian hingga mendekati kawasan pesisir.****k.tanjong