2025, Orta Skill Targetkan 120 Tenaga Terampil


Orta Skill Kabupaten Batubara tidak main-main dalam upaya menggenjot kemampuan sumberdaya manusia di daerah itu. Organisasi yang telah banyak berkiprah dalam penyediaan tenaga kerja siap pakai tersebut, untuk Tahun 2025 melaksanakan program pelatihan keterampilan bagi masyarakat, khususnya yang masuk dalam usia produktif. 

Di targetkan, sekira 120 Welder siap pakai akan dilahirkan guna mengisi peluang kerja di tengah tren industrialisasi yang berkembang, khususnya di kawasan Kualatanjung.

Dalam upaya mewujudkan visi penting itu, Ketua Orta Skill, Muhammad Ikhsan mengungkapkan, pihaknya akan mulai membuka pendaftaran gelombang pertama tahun ini, pada 10 Februari mendatang. Sedangkan rata-rata daya tampung peserta pelatihan sebanyak 10 orang.

"Nantinya kami akan akan mempersiapkan dua orang instruktur untuk mengajarkan teknik pengelasan yang baik, Bimbingan, akan diarahkan agar peserta dapat benar-benar menguasai bidang kerja yang akan ditekuninya" kata Ikhsan kepada Kilas8 melalui sambungan telepon, Batubara (8/2)

Ia merinci, materi ajar mengenai pengelasan tersebut akan mencakup pengelasan dasar (SMAW.Stick) Pengelasan Argon (GTAW) Pemotongan dan Teknik Gerinda. Empat hal itu, diketahui merupakan kemampuan standard penting yang menjadi kebutuhan sektor konstruksi dan menjadi pendukung produktivitas industri manufaktur.

Ikhsan juga menjelaskan, selama proses edukasi yang digelar Orta skill akan mempersiapkan sejumlah fasilitas yang dibutuhkan selama pelatihan, seluruhnya mencakup penyediaan tempat, bahan serta peralatan latih. 

"Kami juga akan memberikan kepada peserta yang berhasil sebentuk sertifikat yang dikeluarkan Orta Skill. Sertifikat itu, mungkin juga akan turut ditandatangi oleh Pihkan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batubara" Sebut Ikhsan. Sedangkan pendaftaran, dapat dilakukan di Kantor Orta Skill yang berada di sekitar jalan akses kawasan Kualatanjung. 


Diakuinya, program penyiapan tenaga pengelasan siap pakai tersebut, relatif diupayakan oleh organisasinya secara mandiri. Direncanakan, setiap gelombang masa pelatihan bakal berlangsung selama 30 hari. Sedangkan waktu pelatihan dimulai dari pukul 8 pagi hingga 11 siang.

Semua pengabdian Orta Skill itu, menurut dia merupakan wujud nyata dari semangat untuk membantu pemerintah dalam menangani sejumlah permasalahan krusial. Terlebih lagi yang butuh penanganan segera, seperti mengatasi terjadinya pengangguran, yang relevan dengan upaya bersama dalam pengentasan kemiskinan.

Begitupun, jelas Ikhsan, agar program pelatihan yang diprakarsai Orta Skill dapat menjangkau lebih banyak peserta dan bergama pelatihan keterampilan, maka pihaknya berharap adanya dukungan dari sejumlah stakeholder yang peduli terhadap upaya bersama dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia lokal.

Misalnya, diperlukan support kuat sekaligus intens dari pihak pemerintahan sebagai pembuat kebijakan, termasuk kalangan dunia usaha yang menjalankan produksi di daerah itu. Dukungan yang dibutuhkan mencakup item-item penting yang menyokong peningkatan kapasitas dan kualitas pelatihan pada masa mendatang, sehingga tingkat pengangguran dapat ditekan pada titik terendah.****k.tanjong

Lebih baru Lebih lama