'Magnet' OK.Arya Zulkarnain terkesan tetap kuat di masyarakat Batubara. Namanya hingga kini masih melekat utuh dalam benak kebanyakan rakyat. Tak heran, jika ia kerap diperbincangkan dalam kesempatan tertentu dari beragam usia, juga aneka strata sosial di hiruk-pikuk warga nan pesat.
Tokoh bersandang gelar Datuk Wira Setia Negeri ini, menjadi sosok yang populer boleh jadi karena dirinya dikenal sebagai salah seorang yang paling berjasa dalam membangun Batubara, yang secara praktis diawali dari perjuangan kolektif melepaskan diri dari Asahan.
Sejarah kemudian mematrikan OK.Arya menjadi bupati. Tapi, berada dalam pucuk pimpinan eksekutif itu, tidak lantas membuatnya jumawa, tak lupa kacang pada kulitnya. Buktinya, ia selalu hadir di tengah rakyatnya. Menjumpai warga bukan dengan mobil mewah, malah adakalanya terlihat berkendara dengan sepeda motor tua.
Dalam kondisi semacam itu, tak urung, warga akan akrab menyapa, dari level kanak-kanak, dewasa hingga mereka yang telah berusia emas. Antusiasme, malah sering ditunjukkan dengan memintanya untuk singgah, sekadar duduk walau sekejap.
Layaknya mengalami de javu, keakraban semacam itu bak terulang ketika 3 Oktober lalu, OK.Arya dengan kenderaan roda dua melintasi kawasan seputar Tanjungtiram. Kala itu, ia bersama rombongan Lembaga Adat Melayu Batubara sedang dalam perjalanan ziarah makam para deklarator LAM: Alm, Datuk Seri Zainal Alwi juga Datuk Zainuddin di Limalaras.
Beberapa kawasan, praktis dilalui. Manakala melintasi Pasar tradisional OK.Arya yang dua kali menang pilkada dari jalur independen itu, jadi perhatian. Ada yang terkaget dan sontak berujar; eh...Pak OK. Malah ada pedagang kecil yang menyampaikan doa: Pak OK, sehat-sehat ya..
Sebelumnya, keakraban layaknya bapak bersua anak-anaknya juga tampak ketika Datuk Wira Setia Negeri bertutur sapa dengan sejumlah pelajar sekolah menengah yang berkumpul di kawasan Kampung Lalang sepulang sekolah. Percakapan penuh humor terjadi. Pegiat LAM yang turut berhenti menyaksikan peristiwa itu ikut tertawa dan senyum-senyum sendiri.
Para pelajar itu terlihat riang saat foto bersama. Gembira bertemu langsung dengan bupati defenitif pertama yang turut membawa perubahan besar dalam peningkatan sektor pendidikan yang saat ini turut mereka kenyam.
Gambaran sosok pemimpin yang familiar dan merakyat tentu akan tetap jadi harapan anak negeri Batubara. Dalam hal itu, faktanya, OK,Arya masih tak tergantikan. Sejauh ini, belum ada sosok yang dapat menandinginya. Kekeluargaan dan tegur sapa pada dasarnya adalah tipikal Melayu sesungguhnya yang ia tampilkan.
Lalu, akankah masyarakat Batubara akan kembali memiliki pemimpin yang benar-benar menyatu padu dengan rakyatnya.? Tengok sajalah nanti hasil pilkada. ****k.tanjong
