Ketua Pengurus Daerah Aljamiyatul Washliyah Kabupaten Batubara, Alasari, memperkirakan, dukungan organisasi berbasis umat Islam itu tterhadap Baharuddin Siagian-Syafrizal, akan mampu membuahkan perolehan suara signifikan bagi kemenangan pasangan calon itu dalam pemilihan kepala daerah setempat.
Menurut dia, angka yang paling masuk akal akan berada dalam kisara angka 35 ribu hingga 40 ribu suara pemilih yang berasal dari kaum yang berada dalam keluarga besar organisasi besutan Tuan Syekh Arsyad Thalib Lubis itu.
Jumlah tersebut, papar Alasari, setidaknya didasari oleh analisis mengenai perolehan suara Dedy Iskandar yang menembus angka 52000 pada pemilu yang meloloskan tokoh penting Sumut itu kembali melenggang ke pentas DPD RI.
Begitupun, jelas Alasari, dukungan besar dari segenap kalangan washliyin itu, juga akan sangat tergantung pada respons lanjut dari Bahar-Syafrizal pasca dukungan yang diberikan PD Aljamiyatul Washliyah pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) yang dilaksanakan di Hotel Grand Malaka, 28 September 2024.
Dilandasi Husnudzon
Alasari mengungkapkan, rapat pimpinan daerah dalam penentuan mengenai kandidat kepala daerah yang akan didukung, sejatinya didasari husnudzon (persangkaan baik) terhadap ketiga kandidiat yang bakal bertarung merebut tampuk pimpinan eksekutif.
Terlebih, baik Darwis, Baharuddin Siagian dan Zahir pada dasarnya tercatat merupakan anggota dari keluarga besar Alamiyatul Washliyah. Bahkan, ketiganya punya posisi penting dalam kepengurusan Alwashliyah
Klik Juga: Legislator Cermati Soal Dugaan Aksi Kekerasan Terhadap Pelajar MAN
Jatuhnya pilihan ke Bahar, terang Alasari, didasari penilaian bahwa sosok itu dianggap lebih aktif dalam dinamika pergerakan organisasi tersebut, khususnya dalam deraplangkah memajukan berbagai sektor keumatan.
Selanjutnya, Ketua PD Alwashliyah mengungkapkan bebrap usulan penting yang harus jadi komitmen untuk dipenuhi Bahar-Syafrizal jika sukses memenangkan pilkada. Seluruhnya, mencakup persoalan yang berkaitan dengan pembangunan keumatan secara umum serta yang khusus ditujukan bagi pengembangan aktivitas pengabdian Alwashliyah sebagai organisasi.
Diantaranya, yang mencakup tentang upaya serius dalam memerangi beragam persoalan krusial yang masih jadi sorotan masyarkat, seperti pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta mengatasi masalah narkoba yang tetap jasi momok menakutkan bagi masa depan generasi.
Penyaluran bantuan dalam bentuk hibah dari pemerintah kepada organisasi, menurut dia, juga harus mempertimbangkan aspek kebutuhan dalam aktivitas. 'Keadilan' dalam hal bantuan itu, menurut Alasari, tidak biak jika cuma didasari konsep 'sama-rata'
Yang juga penting, papar dia, pemerintahan Bahar-Syafrisal mendatang, harus mengambil langkah kebijakan di eksekutif mengenai harapan agar Batubara memiliki semacam Islamic Center yang terintegrasi dengan Masjid Raya.
Fasilitas itu, menurut Alasari, punya urgensi tersendiri, khususnya dalam menghadapi tantangan dakwah dan syiar Islam, apalagi ika mengingat bahwa Batubara kelak akan menjadi salah satu ;kawasan terbuka' menyusul kian menguatnya tren pengembangan industrialisasi dan kepelabuhanan. ****k.tanjong