Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batubara, Amat Mukhtas, menilai apapun tindakan kekerasan di lingkungan sekolah, terlebih yang dapat membuat siswa menjadi korban, merupakan sesuatu yang tak dapat ditolelir. Menurut dia, setiap aksi 'bullying' terhadap pelajar dapat berdampak tidak baik bagi psikologis anak didik.
Tindakan tegas, menurut dia, perlu diambil terhadap pihak-pihak yang seharusnya bertanggungjawab.
Hal itu disampaikan legislator yang bertugas di Komisi III itu, menyikapi mengemukanya dugaan tindakan kekerasan pada pelajar Madrasah Aliyah Negeri I Limapuluh.
"Apalagi sampai menggunting baju. Itu adalah tindakan emosional, apalagi ini perempuan. Terlepas apakah dia itu berbusana muslim atau tidak, tapi ini kan sudah kategori melakukan pem'bully'an. Baju digunting, paling tidak murid itu malu" kata Mukhtas saat dihubungi melalui sambungan telepon, beleum lama ini.
Padahal, sebut politisi Partai Keadilan Seahtera itu, penerapan hukuman terhadap kemungkinan terjadinya indisipliner siswa tentu ada batasan dan aturannya, yang tentu bersifat lebih edukatif.
Legislatif, menurutnya, dapat mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam mencermati dugaan tindakan kekerasan terhadap siswa sekolah berbasis pendidikan Islam itu,
Sejumlah pemangku kepentingan yang terkait dengan hal itu, jelas dia, bisa dipanggil dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi III DPRD. Diantaranya, kepala sekolah dan pihak Kantor Kementerian Agama setempat.
"Belakangan saya baru mendapat kabar itu, menurut informasi yang saya ketahui, terjadinya Hari Jumat, Tanggal 20 September ini, tapi saya tidak mengetahui jelas persoalan pengguntingan itu" terang Guru Bimbingan Dan Konseling (BK) MAN I, Pahlawati saat kilas8 melakukan konfirmasi ke pihak sekolah, Limapuluh (24/9)
Selaku Guru BK di madrasah itu, ia mengaku telah berupaya mendalami lebih jauh mengenai persoalan yang mengemuka yang dapat mengganggu citra institusi pendidikan tersebut.
Menurutnya aksi pengguntingan pakaian seragam sekolah tidak wajar dilakukan, terlebih pemerintah telah meluncurkan program yang sesuai, seperti program ramah anak dengan melakukan teknik pendekatan.***husni