"Acara ini kita buat dalam rangka menggali potensi dan keunikan sejarah dari masayrakat atau Kedatukan suku Limapuluh, dari seluruh tamu undangan ini yang kita harapkan adalah berdiskusi, menggali seluruh potensi yang pastinya untuk membangun daerah dan masyarakat daerah itu sendiri" Kata Zamal Setiawan dalam pada sesi awal pembukaan. Limapuluh ( 27/9)
Ia mengungkapkan, upaya pihaknya melaksanakan FGD, berkat kepercayaan yang diberikan oleh beberapa zuriat dari Kedatukan Limapuluh; Yang juga penting, menurut dia, acara tersebut juga punya relevansi dengan upaya yang disebutnya 'dalam rangka mengakses keadilan'
Pj. Bupati Batubara Heri Wahyudi, pada momentum yang berkaitan dengan warisan sejarah Melayu itu, berpesan mengenai perlunya memahami silsilah, sehingga dapat bermanfaat bagi generasi mendatang.
FGD, dinilainya merupakan salah satu aspek yang dapat membangun silaturahmi, memperjelas, mengenang, sekaligus mencegah terjadinya multi tafsir mengenai sejarah pendahulu kedatukan yang diketahui menguasai kawasan yang relatif luas pada masa lalu.
Di tempat yang sama, Izhar Fauzi yang mewakili zuriat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan acara. Ia berharap hal itu dapat menjadi motivasi bagi semua pihak, khusunya anak-anak negeri untuk lebih giat berpartisipasi dalam pembangunan.
FGD mengikutsertakan sejumlah pembicara, diantaranya, Sejarahwan DR.Suprayitno, Lendra Faqrurowzi dari Pusat Studi dan Penelitian Tamadun Melayu, serta Tengku Muhammad Haris yang merupakan peminat sejarah kerajaan di Sumatera Timur.****k.tanjong