Disebut Bakal Ikut Pilkada Batubara, Ini Jawaban Yahdi Khoir:

Yahdi Khoir Harahap bersama warga Kecamatan Datuk Tanah Datar
Layaknya lambang partai tempat ia mengabdi, nama politisi kawakan PAN Sumatera utara, Yahdi Khoir Harahap, nampaknya masih terus kemilau. Beberapa hal kemudian agaknya yang dapat jadi alasan: Yahdi dalam posisinya sebagai legislator bukanlah sosok yang senang berdiam di 'menara gading' 

Ia awam dikenali sebagai individu yang kerap turun langsung menyapa warga, mendengar aspirasi masyarakat, dan berupaya menyampaikan kepentingan rakyat kepada eksekutif.   

Kini, ketika gaung pilkada mulai terasa 'sayup-sayup sampai' ia pun lalu kerap dibicarakan banyak kalangan. Yahdi, diyakini akan kembali maju ke pentas pemilihan bupati/wakil bupati setempat pada 2024 mendatang.

Tidak tanggung-tanggung, malah diperkirakan, jika dilakukan optimalisasi dalam banyak aspek politis-sosial, Yahdi Khoir diduga kuat akan akan menjadi rival terkuat yang mampu menumbangkan incumbent. Itupun dengan catatan bahwa kepala daerah Batubara saat ini masih masuk dalam daftar calon. Jika tidak, Yahdi melenggang mulus.

Belum lama ini, Kilas8 sempat mewawancarai Yahdi Khoir Harahap usai tugas kerjanya melakukan sosialisasi peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara, di Kecamatan Datuk Tanah Datar. Dalam momentum itu, ia lugas merespons sejumlah hal-hal penting yang ditanyakan padanya. Khususnya, mengenai seputar kemungkinan dirinya masuk dalam ajang pilkada dan memenangkan suksesi kepala daerah.

Berikut petikannya:   

Nama Yahdi Khoir kembali mengemuka, disebut-sebut bakal maju dalam Pilkada Batubara, Bagaimana?

Belum terfikirkan. Amanah yang ada belum selesai dijalankan. Menjalankan amanah ini dapat selesai  Alhamdulillah. Sebagai anggota DPRD saya memikirkan Sumatera Utara. Saya cenderung sesuai dengan prinsip saya untuk tuntaskan apa yang sedang di amanahkan.

Dalam Al Quran ada menyebut yang artinya kira-kira begini selasaikan dahulu satu masalah baru kemudian yang berikutnya. Inikan sekarang kita sedang menjalankan amanah sebagai anggota DPRD Provinsi, ini harus dituntaskan dahulu. Persoalan (pilkada) ke depan nanti yahh, nantilah (ia tersenyum)

Bagaimana, kalau secara politik kemudian peluang untuk maju dan memenangkan Pilkada itu terbuka?

Sebagai Anggota DPRD provinsi banyak kewenangan yang bisa kita bawa untuk Batubara. Jikalau situasi dan kondisi benar-benar mengharuskan saya untuk mengabdi di Kabupaten Batubara, itu kita lihat nanti kondisinya. Oleh sebab itu saya tetap berprinsip untuk menyelesaikan tanggung jawab yang ada saat ini.

Saya tidak mau seperti orang bilang 'menggantang asap' Mungkin di masa lalu saya banyak 'menggantang asap' Artinya berharap bisa begini-begitu,sedangkan yang menentukan itu kan rakyat.

Kalau yang mempunyai kedaulatan tak mau, bagaimanpun kita memajang-majangkan diri kita dengan memajangkan foto-foto kita, sedangkan pemegang kedaulatan tidak berkehendak, yah.., tetap juga (tak berhasil) Apalagi Allah yang tidak berkehendak.

Kalau memang ingin membangun Batubara ini rakyat ini harus benar-benar Ikhlas.Saya sudah mengalami, sudah tiga kali saya ikut Pilkada jadi saya betul faham karakretistik masyarakat.Yang loyalitasnya tinggi,fanatismenya tinggi itu hanya 20% sampai dengan 30% saja,

Artinya indikatornya yaitu ketika masyarakat Batubara benar-benar mau bersama-sama kita membangun Batubara. 

Yahdi Khoir Usai melakukan sosialisasi Perda Provinsi Sumatera Utara

Karena ketika seorang pemimpin, baik itu kepala daerah--tanpa bermaksud menuduh seseorang atau siapapun--ketika dia mengambil jabatan itu, mengambil kursi itu ketika dia dibebankan terlalu besar maka percayalah pasti dia jadi koruptor. Cuma kan ada koruptor yang nampak dan ada yang tersembunyi di bawah meja

Mengapa seseorang yang sudah mendapatkan kursi atau jabatan dia cengderung menjadi koruptor? Nah itu karena ketika 'bertempur' dia sudah teken kontrak dengan pemodal-pemodal, dan itu harus dikembalikan. Inilah yang senantiasa harus kita sosialisasikan. Anggap hal itu masa lalu untuk ke depan kita lebih baik.

Kita tidak mengatakan Batubara atau daerah lain tidak ada pembangunannya, itu ada. Akan tetapi tidak signifikan. Kita ukur saja berapa sih terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat?

Ketika seseorang baru menjabat sebagai seorang Bupati misalnya atau Gubernur maka hitung berapa tingkat kesejahteraan masyarakat pada masa itu. 

Kemudian berapa persentase peningkatan kesejahteraan masyarakat pada 2 tahun pertama, kemudian ke 3 dan ke 4 ada nggak peningkatannya? Kemudian berapa pengurangan kemiskinan? Ini harus betul-betul real yang harus juga nyata di lapangan.

Berapa berkurangnya kawasan kumuh atau rumah-rumah yang tidak layak huni? Peningkatan kualitas jalan, kualitas pertanian dan lain-lain yang terbukti dengan meningkatnya daya beli masyarakat itu.

Kalau tren politik memungkinkan, akan ikut pilkada?

Kalau saya, bukan tren politiknya. Tren politik itu kan bisa diciptakan.Saya hanya melihat keinginan masyarakat dan ketulusan masyaraka mencari pemimpin yang terbaik,untuk membangun Batubara jauh lebih baik****k,tanjong

Lebih baru Lebih lama