Tengku H. Khuzamri Amar dari Kerajaan Negeri Padang, Tebing Tinggi, mendukung penuh aktivitas silaturrahim masyarakat Melayu yang diagendakan bakal digelar di Batubara 15 Juni mendatang. Menurutnya, upaya menjalin persaudaraan dapat berdampak positif terhadap perbaikan nasib dan masa depan Melayu dalam aspek yang luas.
"Saya secara pribadi dan saya yakin juga secara lembaga Kerajaan Negeri Padang sangat mengapresiasi. Yakin ini niat baik. Dalam hidup ini kita harus menanam bibit kebaikan, suatu saat akan berbuah kebaikan" Kata Tengku Khuzamri bergelar Datuk Mufti tersebut, saat menerima kunjungan Dato' H. Khairul Amri yang merupakan inisiator sekaligus ketua penyelenggara Silaturrahim Melayu
Ia juga berharap, kegiatan yang ada hubungannya dengan merajut dan mengokohkan persaudaraan, sejatinya harus merupakan sesuatu yang berkesinambungan. Kebiasaan bersilaturahim, tutur dia, juga harus dapat menyentuh dan menjadi contoh bagi generasi Melayu. Karena diakui, salah satu kekuatan yang dapat mempertahankan eksistensi Melayu adalah pada keberadaan generasi pelanjutnya.
Kalangan muda, papar dia, juga penting untuk terus diedukasi mengenai banyak hal mengenai tradisi Melayu yang selama berabad-abad telah membentuk jatidiri salah satu etnik penting di Nusantara tersebut. Beberapa langkah yang relevan, menurut Datuk Mufti adalah dengan melakukan penulisan dan membukukan sejarah Melayu.
Pemahaman yang lebih baik mengenai sejarah semacam itu, diharapkannya, dapat mendorong pencerahan mengenai masa lalu guna kesiapan menghadapi perubahan zaman. Semua itu, pada gilirannya akan membuat masyarakat Melayu dapat menjadi tuan di negerinya sendiri.
Adanya sambutan baik dari unsur Lembaga Pemangku Adat Kerajaan Negeri Padang itu, dianggap menjadi dukungan moril yang kuat terhadap penyelenggaraan acara.
"Saya sangat terkesan dengan sambutan dan dukungan dari Tengku Khuzamri dari unsur Lembaga Pemangku Adat Kerajaan Padang. Mendatang, kami juga akan terus menjaga hubungan baik, sekaligus terus belajar bagaimana Kerajaan Negeri Padang melestarikan adat-budaya yang sejak lama dipegang teguh" kata Dato' Khairul Amri bergelar Setiawangsa II yang berasal dari Kedatukan Pagurawan tersebut.
Diketahui, upaya penyelenggaraan Silaturrahim Melayu telah melalui sejumlah proses persiapan guna mematangkan rencana realisasi even bernuansa kultural itu. Tim pelaksana yang terdiri dari pegiat dan pemerhati Melayu telah terbentuk belum lama ini di Medan. Itu dilanjutkan rangkaian kunjungan muhibbah kepada para sultan, raja, pangeran dan datuk-datuk di Sumatera Utara.****k.tanjong