Ia merinci, Baharuddin Siagian (Paslon nomor urut 2) memperoleh sekira 41 persen, berbanding dengan 37 persen lebih suara pasangan paslon lain yang menjadi rival terdekat.
"Jadi berdasarkan data dari tim kami, selisihnya tidak sampai 4 persen. Sekitar 3 persen lebih saja" Terang Ketua PKS saat dihubungi melalui sambungan telepon, Airputih (28/11)
Ia juga memaparkan, data yang dihimpun tersebut, bersumber dari Divisi Saksi resmi dari tim, yang mana para saksi tersebut diakuinya berasal dari rekrutmen partai berbasis pemilih kalangan Islam tersebut.
Selanjutnya, menurut Rodial perolehan suara yang telah memenangkan paslon usungan parpolnya itu, akan terus dikawal. Caranya, menurut dia, adalah dengan mengikuti proses penghitungan formal yang dilaksanakan oleh pihak yang berwenang menyelenggarakan pemilihan umum.
"Kami tentu akan mengikuti prosesnya, nanti di PPK hingga ke KPUD. Untuk itu semua data yang diperlukan saksi akan dipersiapkan" Kata Rodial.
Dalam hal tu, yang jelas kelengkapan dokumen C1 yang dimilki akan menjadi salah satu kunci penting dalam upaya mengawal perolehan suara tersebut.
Mencermati, terjadinya kemungkinan klaim-klaim kemenangan sepihak yang dilontarkan pendukung paslon dalam rivalitas pilkada, ia menganggap hal itu merupakan sesuatu yang wajar dalam pesta demokrasi.
"Yang jelas, kita harus menghormati proses perhitungan suara oleh komisi pemilihan umum. Karena, KPUD yang berhak untuk menetapkan siapa paslon pemenang pilkada" tutup dia.
Untuk diketahui, pada pilkada 27 November, terdapat tiga kandidat yang turut bertarung memperebutkan tampuk pimpinan eksekutif setempat. Darwis-Oky tercatat sebagai paslon nomor urut satu. Bahar-Syafrizal (2) Dan Zahir-Aslam (3) ****k.tanjong