Houthi Yaman melancarkan serangan rudal “berhasil” terhadap kapal induk USS Abraham Lincoln di Laut Arab pada hari Selasa, menurut pernyataan yang diposting di X oleh juru bicara Yahya Saree. Serangan kedua menargetkan dua kapal perusak angkatan laut Amerika di Laut Merah, katanya.
Houthi adalah kelompok Syiah yang menyebut diri mereka sebagai pemerintah Yaman dan menguasai ibu kota Sanaa dan barat laut negara tersebut. Mereka telah mengganggu pelayaran Israel dan Barat di Laut Merah selama hampir satu tahun, dalam upaya menekan Israel agar berhenti menyerang Gaza. Serangan pada Hari Selasa melibatkan “sejumlah rudal jelajah dan drone” dan dilakukan “ketika musuh Amerika sedang bersiap untuk melakukan operasi permusuhan” yang menargetkan Yaman, kata pernyataan Houthi.
Menurut Saree, kelompok tersebut “berhasil mencapai tujuannya” dan serangan udara oleh pasukan AS “digagalkan.” Kedua operasi itu berlangsung delapan jam, tambahnya.
Menyusul eskalasi antara Hizbullah dan Israel baru-baru ini, kelompok Houthi telah menambah daftar tuntutan mereka untuk mengakhiri “agresi Israel” terhadap Lebanon.
Mereka juga menyalahkan AS dan Inggris, yang telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok tersebut, karena “mengubah wilayah Laut Merah menjadi zona ketegangan militer” dan “dampak selanjutnya terhadap navigasi maritim.
Angkatan Laut AS belum mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai dugaan serangan terhadap kapalnya.Sebelumnya pada hari Selasa, kantor berita Tiongkok Xinhua melaporkan, mengutip sumber-sumber Yaman, bahwa setidaknya sepuluh Houthi tewas dalam dua serangan pesawat tak berawak AS di provinsi Al-Bayda, tengah negara itu.^^^rt