
Hal tersebut disampaikannya menjawab pertanyaan jurnalis mengenai peluang Partai Golkar Batubara dalam menempatkan kadernya menjadi bupati setempat dalam pemilihan kepala daerah serentak 2024 mendatang.
"Ya, tinggal figurnya ada nggak? Kepala Daerah ini kan lebih berat daripada caleg. Dia harus 'amunisi' nya kuat, tokoh masyarakat, ketiga orangnya gigih ulet. Kalau jantungnya satu nggak bisa, harus 'dua-tiga' baru bisa" Kata Dhody dengan nada berkelakar saat diwawancarai usai pelaksanaan reses di Desa Perupuk Kecamatan Limapuluh Pesisir, baru-baru ini.
Tapi yang jelas, Dhody yang juga Anggota DPRD Sumut itu berpendapat, meraih kekuasaan dalam ranah pemerintahan secara ideal merupakan target yang harus dicapai, mengingat keberadaan partai politik sejatinya memang ditujukan untuk memenuhi keinginan untuk berkuasa guna mewujudkan tujuan bernegara mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat.
Sejalan dengan tujuan politik tersebut, menurut dia, kader Golkar di Batubara dituntut lebih giat dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat luas. Dalam hal itu Partai Golkar harus dapat memberikan support yang dapat dirasakan rakyat setempat.
"Mereka harus lebih aktif untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Karena masyarakat yang menunjukkan semua kegiatan yang ada. Kita mendukung mensupport. Kalau masyarakat antipatis, ya kita nggak bisa apa-apa. Mau bicara Golkar-Golkar, kalau masyarakat susah, ya... payah juga kan ?"
Salurkan Aspirasi Rakyat
Selanjutnya ia juga memaparkan, dalam kapasitas sebagai wakil rakyat Batubara-Asahan-Tanjungbalai di tingkat legislatif Provinsi Sumatera Utara, dirinya telah banyak berbuat, khususnya dalam hal pengucuran anggaran pembangunan Pemprovsu bagi wilayah konstituennya.
"Udah banyak, bantuan sosial, rumah ibadah sudah banyak, untuk jalan setapak, parit, hewan juga. Ya, dalam 3 tahun ini sudah hampir 25 M lah" Terang Dhody Hal itu, menrut dia juga mencakup pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian berupa jaringan irigasi.
Begitupun diakuinya, soal pembangunan jalan provinsi di Dapilnya masih terus diupayakan realisasinya. Padahal menurut dia, pembiayaan untuk proyek itu sekira Rp.235 Miliar telah diupayakan untuk masuk dalam anggaran pemerintah provinsi.***k.tanjong
Tags:
Politik