Malaysia telah menerima undangan Rusia untuk berpartisipasi dalam KTT BRICS di Kazan, Rusia pada 22-24 Oktober, kata Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Ia mengatakan, undangan yang diberikan langsung oleh Presiden Vladimir Putin pada sesi jamuan makan malam kerja merupakan bukti nyata pentingnya Malaysia bagi Rusia.
“Ini menandai langkah penting menuju tujuan akhir kami untuk bergabung dengan kelompok ini,” katanya dalam postingan media sosial pada hari Rabu pada kunjungan dua hari ke Rusia untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur (EEF) kesembilan.
BRICS adalah organisasi antar pemerintah yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab.
Perdana Menteri dijadwalkan untuk berpidato di sesi pleno EEF pada hari Kamis.
Anwar mengatakan, dalam diskusi tersebut, dirinya dan Putin menyampaikan komitmen masing-masing untuk mempererat hubungan Malaysia dan Rusia.
“Seiring dengan Malaysia yang terus memperluas ruang geo-ekonomi dan mendiversifikasi hubungan strategisnya, Rusia akan menjadi mitra utama yang memiliki visi yang sama dengan kami untuk pertumbuhan, kemakmuran, dan pembangunan,” katanya.
Perdana Menteri mengatakan, mulai dari keuangan Islam hingga pertanian dan pendidikan, potensi Malaysia dan Rusia untuk saling memanfaatkan keahlian masing-masing demi kemaslahatan bersama sangatlah besar.
“Seiring dengan komitmen dan visi bersama yang kita diskusikan dalam kunjungan ini, saya optimis bahwa landasan yang diletakkan hari ini akan menghasilkan kerja sama yang bermakna antara Rusia dan Malaysia di masa depan,” katanya***bh
