![]() |
Awak Nak Tak Keropok Udang? |
Ia biasa hadir mendampingi hidangan utama, atau sekadar cemilan di rumah. Tak jarang pula ia disajikan pada acara hajatan-hajatan tertentu, memanjakan selera tetamu.
Tapi tentu saja, yang dapat dibuat kerupuk itu, bukan hanya udang. Ikan pun boleh juga, atau jenis-jenis kekayaan hasil laut lainnya yang memungkinkan untuk diolah.
Hasilnya, kemudian tidak hanya dapat untuk konsumsi pribadi. Dijual? Siapa tega bilang tak boleh.Terlebih lagi jika standar yang membuatnya dapat dipasarkan terpenuhi.
Dihitung dari aspek ekonomi, berbisnis jualan kerupuk semacam itu sejatinya cukup menggiurkan. Satu kilogram ikan ataupun udang yang telah dihaluskan, atau malah telah menjadi tepung,yang kemudain dicampur dengan adonan tertentu diperkirakan akan cukup banyak menghasilkan kerupuk untuk dipasarkan.
Kalau orang bilang, membuat produk olahan dari bahan mentah menjadi barang jadi, akan menelurkan efek yang disebut 'added value' alias nilai tambah. Yang boleh akan berkali-kali lipat nilai harganya dari bahan baku.
Butuh Rangsangan
Begitupun, beberapa hal kemudian menjadi layak untuk dicermati, sebagai rangsangan agar pengolahan produk perikanan menjadi denyut nadi perekomian masif.
Peranan pemerintah, tentu akan menjadi penting. Mulai dari menjamin tersedia pasokan bahan baku yang cukup untuk diolah, pembinaan keterampilan wira usaha pengrajin, sampai ke soal pemasaran.
Sejauh ini, khusus untuk Batubara, sekalipun berhadapan langsung dengan pesisir, tapi belum dikenal menjadi salah suatu sentra produksi pangan olahan hasil laut. Biasanya, orang-orang justru akrab dengan apa yang dinamakan;kerupuk Palembang'
Andai bisnis pengolahan aneka hasil laut semacam itu dapat menjadi jamak, maka dampak positif hulu-hilirnya akan terasa. Yang jelas ujung-ujungnya akan terbuka lapangan-lapangan kerja baru, yang menekan angka kemiskinan,
Paling tidak bagi warga tempatan,untuk belanja dan menikmati kerupuk ikan atau udah, tak usahlah sampai ke luar daerah. Apalagi nun jauh hingga ke dekat ujung Selatan Sumatera'****
Teks/foto :k.tanjong
Judulfoto :Bersantap di ujung Semenanjung
Tags:
Artikel