Juli, Batubara Tuan Rumah Silaturrahim Akbar Melayu


Masyarakat Melayu Sumatera Utara direncanakan menggelar aktivitas silaturrahim akbar Juli mendatang. Perhelatan tersebut dimaksudkan untuk mempererat rasa persaudaraan, kekompakan dan sinergitas dalam upaya memelihara tradisi sekaligus mengangkat marwah salah satu etnis penting di nusantara tersebut.

Inisiator kegiatan, Dato' H. OK.Khairul Amri bergelar Dato' Setiawangsa II mengungkapkan, aktivitas yang bakal mengikutsertakan segenap suku-sakat dan puak Melayu yang berada pada seluruh kabupaten se-Sumut itu, diharapkan akan menjadi pemacu semangat warga Melayu, khususnya generasi muda guna berpartisipasi dalam pembangunan daerah demi kemaslahatan bersama.

"Diagendakan, para undangan akan menyentuh seluruh elemen masyarakat Melayu di Provinsi Sumatera Utara. Termasuk generasi muda, para intelektual serta para zuriat kedatukan dan kesultanan yang eksis" Kata Dato' Khairul Amri dalam siaran pers yang diterima Kilas8, Batubara (18/5) 

Zuriat Kedatukan Pagurawan itu, juga menuturkan, momentum itu dipersiapkan untuk sekira 700 orang tamu undangan. Dengan begitu, acara silaturahmi yang akan mengambil tempat di Resto& Cafe Pringsewu, Indrapura tersebut akan semakin membuka peluang terjadinya komunikasi dan interaksi antar segenap unsur masyarakat Melayu secara lebih luas. 

"Kami berharap, agenda untuk mengumpulkan sekaligus untuk memperkokoh soliditas dan solidaritas Melayu yang bakal kami gelar, akan mendapat sambutan dan respons dari sejumlah pihak. Termasuk pemerintah daerah Batubara. Terlebih lagi, kultur masyarakat Batubara secara umum, sejatinya memang kental dengan praktik budaya dan berbahasa Melayu" Lanjut Dato' Khairul.


Lebih rinci dia memaparkan, perhelatan berlevel provinsi itu, mengandung sejumlah kegiatan bernuansa budaya, termasuk sajian khas kuliner Melayu tempatan. Diantara yang dihidangkan semisal gulai masam, kepah serai, rendang, ikan sombam, serta kue karas-karas nan khas. 

Di bidang seni, juga akan berupa pergelaran tari persembahan,  atraksi pencak silat dan kegiatan lainnya yang berakar dari budaya Melayu yang masih terpelihara di daerah yang berhadapan dengan Selat Malaka itu. 


Yang juga masuk dalam kegiatan, adalah acara yang berkaitan dengan religi Islam berupa Taushiah, mengingat dalam perkembangan sejarah dan budaya, Melayu Nusantara identik dengan nafas Islam.****rel

Lebih baru Lebih lama