. |
Bahan bakunya berasal dari batu bara muda atau "batu bara coklat" yang berasal dari Australia.
Karena sifatnya yang mudah terbakar, batu bara coklat dianggap tidak cocok bagi ekspor dan digunakan hanya oleh pembangkit listrik tenaga uap setempat.
Belakangan, sebuah konsorsium perusahan- perusahaan telah meluncurkan satu proyek pengolahan batu bara menjadi hidrogen itu di negara bagian Victoria, Australia. Tindakan itu mendapat dukungan dari pemerintah kedua negara.
Proses pengolahan dimulai dengan pemanasan batu bara coklat. Beberapa gas, termasuk hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen terlepas. Hidrogen kemudian dipisahkan dari gas-gas lainnya dan dimurnikan bagi penggunaan.
Namun, memproduksi hidrogen merupakan tantangan pertama. Berikutnya adalah proses pengiriman. Untuk itu, hidrogen perlu dicairkan dan disimpan pada suhu minus 253°C.
Akibat temperatur likuefaksinya yang amat rendah, hidrogen belum pernah dikirim ke luar negeri sebelumnya. Namun itu terjawab dengan kapal pembawa hidrogen cair pertama di dunia, yang dibangun oleh perusahaan manufaktur Kawasaki Heavy Industries, Jepang.
Alat transportasi laut itu dilengkapi tangki dengan struktur cangkang ganda berinsulasi untuk mencegah fluktuasi temperatur selama perjalanan.***sumber: nhk
Tags:
Internasional