Batubara Riwayatmu Dulu

.Bangunan Tua Di Labuhan Ruku

Gedung yang berdiri di Jalan Imam Bonjol  Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara itu, menjelma menjadi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi. Kabarnya,semasa kolonial dulu sempat digunakan sebagai Kantoor Afdeling Van Batoebara. 

Diketahui, afdeling merupakan wilayah administratif pada pemerintahan Hindia Belanda yang diperintah oleh seorang asisten residen. Afdeling merupakan bagian dari sebuah keresidenan. Ianya terdiri atas beberapa onderafdeling. Jadi, bisa dikatakan bahwa sebuah residen adalah provinsi, 

Dalam posisi semacam itu, afdeling bisa disamakan dengan kabupaten sedangkan onderafdeling disebut kecamatan.

Sejenak menjenguk sejarah, 12 September 1865 Kesultanan Asahan jatuh ke tangan Belanda. Lalu, sekira 2 tahun sesudahnya, tepatnya 30 September 1867, pemerintahan Hindia Belanda  Batavia menerbitkan Gouverments Besluit no.2 tentang pembentukan Afdeling Asahan. 

Sejak itu secara administratif Batubara menjadi bagian dari wilayah Asahan dengan nama Onder Afdeling Batoebara. Bila dianalogikan dengan kondisi sekarang, Asahan merupakan kabupaten dan Batubara menjadi kecamatan.

Batubara menjadi Afdeling ketika residensi Sumatra Timur dibentuk pada tahun 1889. Walhasil, Batubara tidak lagi bertanggung jawab kepada kontroleur afdeling Asahan di Tanjung Balai, tetapi kepada residen di Medan yang kala itu dijabat oleh G.A. Scherer.

Sekira 118 Tahun kemudian, sejarah menulis kisahnya lagi; Kabupaten Batubara jadi daerah pemekaran dari Kabupaten Asahan. Ianya sah menjadi kabupaten lewat UU No.5 tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batubara di Provinsi Sumatera Utara. Itu dicatatkan dalam Lembaran Negara No.7 tahun 2007. ****


Teks/foto:
Abdul Kahar Kongah
Lebih baru Lebih lama