. |
Nafeesa Attari, muslimah yang berprofesi sebagai guru mendekam di sel polisi. Kejahatannya: memposting kegembiraannya di WhatsApp atas kemenangan Pakistan lawan India pada laga pembuka Piala Dunia Kriket T20 Oktober lalu.
Wanita itu, dilaporkan ke polisi oleh Rajendra Parmar, anggota kelompok nasionalis Hindu garis keras Bajrang Dal. Ia senasib dengan beberapa orang Muslim di India yang ditahan atau dipenjara karena menjagokan tim kriket negara tetangganya itu.
"Orang-orang ini harusnya pergi ke Pakistan. Kalian tinggal di India, cari nafkah di sini tapi merayakan kemenangan tim lawan," katanya kepada BBC.
Yogi Adiyanath, sekutu dekat Perdana Menteri Narendera Modi dan Menteri Utama di negara bagian terbesar India, Uttar Pradesh, kepada harian lokal menyebut bahwa warga India yang merayakan kemenangan Pakistan harus didakwa dengan pasal penghasutan.
Diketahui, pasal penghasutan merupakan peninggalan era kolonial, dikenakan bagi warga yang mengritik pemerintah. Banyak kalangan menilai aturan tersebut sering digunakan untuk mengekang kebebasan berpendapat.
Tujuh orang di Uttar Pradesh juga dituduh merayakan kemenangan Pakistan.Menurut polisi, mereka menggunakan kata-kata yang tidak pantas dan berkomentar tidak nasionalis atas tim kriket India untuk mengganggu ketertiban.
Tiga diantaranya merupakan mahasiswa ilmu teknik suatu kampus di Agra dan kini dipenjara. Para tertuduh itu pun sudah diskors dari kampus mereka dan kesulitan untuk mendapat pengacara.
"Kami tidak akan memberi bantuan hukum kepada para mahasiswa itu karena mereka merayakan kemenangan Pakistan saat tinggal di India," kata Nitin Verma, Ketua Asosiasi Pengacara Muda di Agra.
Sekelompok mahasiswa kedokteran di Kashmir juga telah didakwa di bawah undang-undang antiterorisme yang ketat karena diduga membela tim kriket Pakistan.
Pada 2014, 60 mahasiswa asal Kashmir di Uttar Pradesh dituduh melakukan penghasutan karena membela tim Pakistan atas India. Tuduhan itu belakangan dicabut setelah ada rekomendasi hukum dari kementerian hukum.
Pada 2016, seorang warga Pakistan diketahui sebagai penggemar kapten kriket tim India, Virat Kohli. Dia ditahan setelah menaikkan bendera India sebagai penghormatan atas idolanya.
Namun, penahanan yang terjadi belakangan ini di India mengejutkan banyak pihak, yang merasa bahwa kebebasan berekspresi telah menurun pesat.
"Sejak kapan ada hukum yang menyatakan bahwa mendukung tim kriket lawan adalah kejahatan?" tanya Sharda Ugra, seorang jurnalis kriket dan pengamat sosial.***bbc/ed